Kerajaan Mataram Islam Latar Belakang berdirinya kerajaan Mataram Islam Kerajaan Mataram Islam terletak di Kota Gede, Sebelah timur Yogyakarta. Wilayah ini merupakan hadiah yang di berikan Sultan Hadiwijaya (Jaka Tingkir). Sebelumnya Sultan Hadiwijaya memerintah di kerajaan Pajang kemudian memberikan tanahnya di alas mentauk kepada ki Ageng Pemanahan karena jasanya telah membantu melawan arya penangsang. Ki Ageng Pemanahan sebagai perintis tanah perdikan Mataram dan beliau mendapat julukkan Ki Ageng Mataram. Sutawijaya atau Panembahan Senopati Mataram. Memindahkan pusat kerajaan dari Pajang ke Mataram pada tahun 1586. menandai berdirinya kesultanan Mataram. Semasa Pemerintahannya kekuasaan Mataram Islam meliputi ke arah barat sampai Kerajaan Galuh dan kearah timur sampai pasuruan. Wilayah Mataram Islam Struktur wilayah kerajaan Mataram sebagai berikut : Nagari Ngayogyakarta, merupakan pusat pemerintahan Mataram Negara Agung, wilayah lapis berikutnya yang lebih luas meliputi daerah siti Ageng Mlaya, Siti Bumijo, Siti nubak anyar, siti panekar, siti ghading MataramMancanegara, merupakan daerah-daerah taklukkan Mataram, seperti Madiun, Kediri, Surabaya, Rembang dan Semarang. Kebudayaan, sosial dan ekonomi di kerajaan Matarm Islam Kehidupapan Masyarakat Mataram Islam meliputi : Struktur sosial masyarakat Mataram Islam terdiri dari atas keluarga raja, golongan elit, golongan nonelit, dan golongan hamba sahaya. Kerajaan mataram Islam memiliki tiga pelabuhan besar yang yang menjadi pintu perdagangan yaitu Jepara, Tegal dan Kendal.Komoditas perdagangan utama kerajaan Mataram Islam adalah beras, gula, kapas, kelapa dan palawija. Penanggalan atau Kalender jawa merupakan bentuk akulturasi antara penaggalan saka (masa Hindhu) dengan agama islam. Munculnya karya sastra Nitisriti, Nitipradja dan Sastra Gending. Tumbuhnya kebudayaan Kejawen yang merupakan akulturasi dari kebudayaan Jawa asli, Hindhu, Buddha dan Islam. Tradisi Sekaten yang merupakan akulturasi kebudayaan Islam dengan kebudayaan lokal. Baca Juga : Kerajaan Demak Sumber : Sejarah Nasional Indonesia