Konsep Belajar Menurut Ki Hadjar Dewantara Belajar merupakan konsep mendapatkan pengetahuan yang baru, demi meraih cita-cita. Menurut Ki Hadjar Dewantara, pendidikan yang diberikan kepada masyarakat seharusnya beralaskan garis hidup dari bangsa Indonesia sendiri yang dapat mengangpembelajaran budi pekerti, agama, budaya dan nasionalisme ini yang kemudian sangat dirisaukan oleh Ki Hadjar Dewantara. Konsep pendidikan Taman Siswa berasal dari berbagai sumber ide yang di nilai bermanfaat untuk dimasukkan sebagai acuan sistem pendidikan yang dicita-citakan. Dalam makna lain Taman Siswa terbuka dari pengaruh luar, yang bersifat tidak merugikan dan tidak pula mengorbankan prinsip dasar dan tujuan yang hendak dicapai. Cara Mengajar Menurut Ki Hajar Dewantara Sistem Among Among berarti asuhan dan pemeliharaan dengan memberi kebebasan anak asuh. Menempatkan guru sebagai fungsi orang tua yang tidak hanya menyuruh dan menghukum 2.Teori Tri – Sentra Teori ini mengacu pada dasar pemikiran bahwa peguron (perguruan), merupakan miniatur tiga alam 3. Kebudayaan Nasional Ki Hajar menciptakan sejumlah istilah dengan menggunakan kosakata bahasa Jawa Kuno untuk dipakai dilingkungan pendidikan Taman Siswa, tarian-tarian dan pakaian khusus Pengertian Kurikulum Pendidikan Kurikulum Pendidikan adalah seperangkat rencana, pengaturan, dan cara yang digunakan dalam kegiatan pendidikan. Kurikulum pendidikan berisi tujuan, bahan, metode, alat, dan evaluasi kegiatan pendidikan. Kurikulum pendidikan merupakan pedoman dalam penyelenggaraan pendidikan, agar kegiatan pendidikan dapat mencapai suatu tujuan. Baca : Capaian Pembelajaran kurikulum merdeka Pendidikan di Taman Siswa Ada beberapa cara pendidikan di Taman Siswa :Pendidikan Sebagai Usaha Kebudayaan, usaha meningkatkan penguasaan IPEK, IMTAQ, etika, estetika/seni, dan keterampilan berkarya.Pendidikan bersifat menyeluruh yaitu membimbing tumbuh dan kembangnya jiwa dan raga, lahir dan batin.Pendidikan dilaksanakan dengan mempertajam daya cipta, daya rasa, dan daya karsa secara seimbang.Pendidikan menggunakan sistem Tripusat, yang penyelenggaraannya dengan mengharmoniskan tiga lingkungan pendidikan (keluarga sekolah/perguruan – masyarakat (pemerintah dan swasta) Pendidikan menggunakan sistem Tutwuri Handayani yaitu dengan me-merdekakan peserta didik untuk berkreativitas sesuai dengan kodratnya, melalui keteladanan pembangkitan semangat berkemauan