Ibrahim, seorang nabi yang diutus Allah SWT untuk menyampaikan kepada umat manusia tentang kebenaran dan kebaikan, dikenal sebagai salah satu dari tiga nabi yang paling penting dalam Islam. Dia dikenal khususnya karena kisah tentang percobaan Allah SWT untuk menguji ketaatannya, yaitu dengan memerintahkan Ibrahim untuk menyembelih anaknya. Siapakah nama anak nabi ibrahim yang akan di sembelih?
Walaupun anak Ibrahim yang diperintahkan Allah SWT untuk disembelih tidak disebutkan namanya dalam Al-Quran, namun beberapa hadits penjelasan identitas anak yang diperintahkan Allah SWT untuk disembelih. Dari beberapa hadits dan literatur, anak yang diperintahkan Allah SWT untuk disembelih oleh Ibrahim adalah Ismael.
Ismail adalah putra dari Ibrahim dengan istrinya, Hajar. Dia dipercayai lahir di kota Mekkah dan dibesarkan di padang gurun di sana. Ismail dianggap sebagai salah satu pendiri kota Mekkah karena beliau adalah penduduk pertama di sana.
Baca : Penduduk arab sebelum adanya islam
Dalam kisah Al-Quran, Allah SWT mensyariatkan untuk menyembelih anak Ibrahim. Saat Ibrahim bersiap untuk melaksanakan perintah itu, Ismail menawarkan dirinya untuk disembelih. Seiring dengan itu, Allah SWT mengganti Ismail dengan seekor domba.
Ismael merupakan anak yang sangat tabah dan patriotik. Dia menawarkan dirinya untuk disembelih dan bersedia mengorbankan nyawanya demi kepatuhan kepada Allah SWT. Untuk itu, Ismail banyak dihormati di kalangan para sahabat Nabi dan para ulama.
Kisah Ismael yang tabah dan patriotik ini mengilhami umat manusia untuk bersedia berkorban demi kebenaran dan kebaikan. Kisah ini juga mengingatkan umat manusia untuk menjadi lebih tabah dan bersedia mengorbankan apapun demi perintah Allah SWT.
Kisah Ibrahim dan Ismael dalam Al-Quran
Dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa Allah memberi perintah melalui mimpi kepada Nabi Ibrahim untuk mempersembahkan Ismael. Mereka mematuhi perintah tersebut dan tepat saat Ismael akan disembelih, Allah menggantinya dengan domba. Berikut petikan Surah As-Saffat ayat 102–107 yang menceritakan hal tersebut.
“ Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”. Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya ), dan Kami panggillah dia: “Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata, dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar. (Ash Shaaffaat: 102-107) ”