Latar Belakang Sumpah Pemuda
Sumpah pemuda merupakan awal tonggak munculnya pergerakkan Nasional di Indonesia yang bersifat menyeluruh di Indonesia. Sebelum tahun 1908 yang awalnya bersifat kedaerahan. Munculnya organisasi Boedi oetomo yang bersekolah di Stovia buatan Belanda mereka adalah sekumpulan dokter yang beresifat lunak atau kooperatif terhadap Belanda.
Pada tanggal 3-5 Oktober 1908, Budi Utomo menyelenggarakan kongresnya yang pertama di kota Yogyakarta.Salah satu plan yang dibahas merupakan usulan dari Sudirohusodo untuk mendirikan Badan Bantuan Pendidikan atau studiefonds, tapi usulan itu ditolak dengan tiga poin penolakan
Keterbatasan gerakan Badan Bantuan Pelajar
Kesulitan saat pelaksanaan
Aktivitas membantu pelajar merupakan sebagian program pekerjaan Budi Utomo
Meskipun para pelajar STOVIA merupakan pendiri awal dari Budi Utomo, mereka menyerahkan kepemimpinan kepada orang yang lebih tua dan berpengalaman sebagai bentuk penghormatan dan untuk menyelesaikan beban studi di STOVIA, terutama Sutomo yang masih harus menjalani pendidikan selama tiga tahun.
Akhirnya, kongres tersebut menunjuk Tirtokoesoemo sebagai ketua umum dan Wahidin Sudirohusodo sebagai wakil ketua. Kongres tersebut juga mencetuskan tujuan Budi Utomo, yaitu menjamin kehidupan sebagai bangsa yang terhormat serta arah organisasi sebagai organisasi yang berfokus pada pendidikan, pengajaran, dan kebudayaan. Para pelajar STOVIA ditunjuk sebagai pengurus cabang Betawi dan kantor pusat ditetapkan berada di Yogyakarta.Hingga diadakannya kongres yang pertama ini, Budi Utomo telah memiliki tujuh cabang di beberapa kota, yakni Batavia, Bogor, Bandung, Magelang, Yogyakarta, Surabaya, dan Ponorogo.
Tanggal 30 April – 2 Mei 1926 di Jakarta diadakan Kongres I Pemuda Indonesia. Kongres tersebut diikuti oleh semua perkumpulan pemuda yang bersifat kedaerahan. Pada Kongres Pemuda I, di dalamnya dilakukan beberapa kali pidato tentang pentingnya Indonesia bersatu. Disampaikan pula tentang upaya memperkuat rasa persatuan yang harus tumbuh di atas kepentingan golongan, bahasa, dan agama. Selanjutnya dibicarakan juga tentang bahasa Indonesia kelak di kemudian hari.
Penyelenggaraan konggres pemuda II pada tanggal 28 oktober 1928 mengahasilkan ikrar Sumpah Pemuda yang selanjutnya menjadi landasan perjuangan untuk mencapai Indonesia merdeka. Sumpah Pemuda memiki makna penting bagi kelanjutan perjuangan bangsa Indonesia
Pokok isi Sumpah Pemuda berikut ini:
1) Bernegara yang satu, Negara Kesatuan Republik Indonesia
2) Bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia
3) Berbahasa satu, bahasa Indonesia
4) Berbangsa satu, bangsa Indonesia
5) Menjunjung budaya persatuan, budaya Indonesia
6) Menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.