Ada tiga teori yang menyatakan Islam masuk ke Indonesia yaitu teori Gujarat, Teori Persia, Teori Makkah yang di ungkapkan oleh pakar sejarawan dunia guna memperkuat argumen.
- Teori Gujarat
Teori ini di ungkapkan oleh J.Pijnapel. Teori ini menyatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-13 Masehi, di bawa oleh pedadang Gujarat, India. Pendapat yang sama juga di sampaikan oleh Mouquetta (Ilmuwan Belanda) yang menyatakan Islam penyebarannya sejak abad 13 M. Penemuan ini berdasarkan tulisan batu nisan Sultan Malik al Saleh yang berangka tahun 698 H atau 1297 M.
Mouquetta melihat ada kesamaan batu nisan Sultan Malik al saleh dengan kemiripan dengan batu nisan di camabay, Gujarat. Bukti lain tentang masuknya agama Islam di Indonesia diperoleh dari catatan Marcopolo (pedagang venesia) yang singgah di Sumatra dalam perjalanan pulangnya ke Tiongkok pada tahun 1292. Disana disebutkan bahawa Perlak merupakan kota Islam.
- Teori Persia
Teori ini di pelopori oleh Husein Djajadiningrat. Teori Persia ini menyatakan bahwa agama Islam di bawa oleh pedagang dari Persia (sekarang Iran) alasan pedagang merasa ada beberapa kesamaan antara kebudayaan masyarakat Islam Indonesia dengan kebudayaan Islam di Persia.
Dasar teorinya adalah kesamaan budaya bangsa Persia dengan budaya Masyarakat Islam di Indonesia Seperti,Adanya Upacara Asyura (10 Muharram) untuk mengenang terbunuhnya Husein bin Ali bin Abi Thalib cucu nabi Muhammad SAW. Di Sumatra Barat acara tersebut bernama Tabuk atau Tabuik, sedangkan di beberapa wilayah jawa acara tersebut ditandai pembuatan bubur Suro.
Baca juga : Masuknya agama Islam di Indonesia
- Teori Mekkah
Teori ini dikemukakan oleh J.C.Van Leur, T.W, Arnold dan Groeneveldt. Menurut teori ini agama islam di bawa oleh para pedagang arab pada abad VII M. Buktinya adalah adanya pemukiman Islam tahun 674 di Baros, pantai Barat Sumatra.
Menyangkal teori Gujarat, teori Arab meyakini Islam yang berkembang di Samudra Pasai menganut mazab Syafi’i, mazhab besar di Mesir dan Mekkah pada waktu itu. Adapun di daerah Gujarat menganut mazhab hanafi. selain itu,para sultan Pasai menggunakan gelar al-malik, gelar yang lazim di pakai di Mesir.